Article Image

Mending Ganti Disc Brake Baru Atau Rematching

Created by Sobat Akastra | 13 June 2024 WIB


Akastra- Sebuah mobil mempunyai banyak komponen yang saling berinteraksi pada saat mobil tersebut digunakan. Semua komponen mobil mempunyai batas servis atau masa pakai. Oleh karena itu, komponen tersebut harus diperiksa, diperbaiki atau diganti secara berkala ketika komponen mendekati masa pakainya.

Salah satunya adalah disc brake.

Disc brake atau rem cakram merupakan bagian penting dari sistem pengereman. Komponen ini bekerja sama dengan kampas rem untuk memperlambat laju kendaraan.

Beginilah cara kerjanya saat mobil berjalan dan pengemudi menginjak pedal rem. Kedua rem tersebut didorong masuk dan keluar dari rem cakram sehingga menjepit disc brake. Saat rem cakram menerima tekanan dan gesekan dari kampas rem, kecepatan roda juga akan berkurang seiring berjalannya waktu.

Karena tekanan dan gesekan antara bantalan rem dan cakram rem, suhu secara alami menjadi tinggi. Dengan demikian, seiring berjalannya waktu, bantalan gesekan rem dan cakram rem menjadi aus, melengkung, atau bengkok.

Disc brake yang mengalami keausan atau bergelombang menunjukkan gejala yang dapat dirasakan pengemudi. Mulai dari setir yang bergetar, roda terkunci secara tiba-tiba, pengereman yang tidak menentu, hingga mobil sering menepi ke samping. Terutama pada bagian roda dengan disc brake yang aus atau bergelombang.

Berbeda dengan kampas rem yang harus diganti jika sudah aus, cakram rem yang aus atau bergelombang dapat diperbaiki dengan memutarnya.

Mengencangkan rem cakram tergantung kondisi

Namun, tidak semua rem cakram yang aus dan bergelombang dapat dikencangkan. Sebab jika salah perhitungan maka disc brake akan pecah dan patah terlalu tipis. Batas keausan maksimum dan toleransi keausan cakram rem adalah 5mm, sehingga Anda hanya dapat memutar jika cakram rem berukuran 1mm hingga 2mm. Jika belokan dilakukan melebihi batas toleransi tersebut, maka ada risiko rem cakram pecah dan patah.

Hal ini disebabkan suhu rem yang tinggi sehingga menyebabkan cakram rem mengembang. Jika ketebalan rem cakram tidak sesuai, kondisi ini dapat menyebabkan rem cakram berubah bentuk, retak, dan pecah. Akibatnya perputaran roda menjadi sulit bahkan terkunci. Sebelum Anda memutuskan untuk mengerjakan mesin rem cakram, ada baiknya Anda memeriksa terlebih dahulu ketebalan rem cakram dengan mikrometer.

Ketebalan cakram rem standar adalah 11,05 mm untuk roda kanan dan 11,04 mm untuk roda kiri. Selain itu, ukur jarak bebas dengan Dial Test Indicator (DTI). Caranya adalah dengan melepas roda dan kaliper lalu mengukur ketebalan cakram rem dengan mikrometer. Selain itu gunakan DTI (Dial Test Indicator) dengan menempatkan jarum pengukur DTI 5 mm dari ring luar disc brake.

Jika pada saat pengukuran hasilnya 9 mm - 10 mm, rem cakram masih bisa diputar. Jika hasilnya kurang dari 9 mm, gantilah rem cakram dengan yang baru. Bubut pada disc brake dapat menjadi solusi pertama jika disc brake mengalami keausan dan bergelombang. Rendahnya biaya pengerjaan serta proses yang sederhana dan cepat membuat sebagian pemilik mobil memilih rotasi rem cakram daripada mengganti disc brake yang aus dan bergelombang.Namun jika disc brake tidak bisa diputar, ada baiknya diganti dengan yang baru. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Like  
0 ❤️
Tambahkan Komentar